Pohon unik yang bisa bercahaya



Memanfaatkan cahaya bioluminescence, sekelompok peneliti mendapatkan teknik baru untuk menerangi jalanan di seluruh dunia. Dengan membuat nanopartikel emas, peneliti Taiwan berhasil menjadikan flora jadi lampu penerang jalan.

Peneliti asal Academia Sinica dan National Cheng Kung University di Taipei dan Tainan tersebut sedang mencari solusi alternatif dari bubuk fosfor yang digunakan untuk lampu Light Emitting Diode (LED). Zat yang dicari adalah alternatif yang lebih murah namun tidak mengandung zat berbahaya.

“Light emitting diode (LED) telah menggantikan sumber cahaya tradisional di banyak panel display dan lampu lalu-lintas di jalan-jalan di seluruh dunia,” kata Professior Shih-Hui Chang, seperti dikutip dari DailyTech, 18 November 2010.

Chang menyebutkan, banyak LED, khususnya LED berwarna putih menggunakan bubuk fosfor untuk merangsang berbagai panjang gelombang cahaya. “Sayangnya, bubuk fosfor sangat beracun dan harganya juga mahal,” ucapnya.

“Untuk itu, Dr. Yen-Hsun Su, mencetuskan ide untuk mencari metode yang non kimia, untuk menggantikan bubuk fosfor,” ucap Chang.

Peneliti kemudian mengambil pohon Bacopa caroliniana dan daunnya ditutupi nanopartikel emas. Ternyata, menggunakan sinar ultraviolet, nanopartikel emas itu kemudian memproduksi pendaran biru-ungu yang merangsang produksi cahaya merah di sekitar klorofil tumbuhan. Klorofil ini menyebabkan daun-daun pohon memancarkan cahaya merah.

Peneliti yakin bahwa kreasi mereka merupakan alternatif yang tidak berbahaya dibandingkan dengan pencahayaan tradisional dengan mengurangi polusi cahaya dan emisi karbon. Selain itu cara baru ini juga mengurangi biaya untuk listrik.

“Di masa depan, bio-LED bisa digunakan untuk membuat pohon-pohon di sisi jalan menjadi terang di saat malam. Cara ini akan irit energi dan menyerap karbon karena cahaya bio-LED akan menyebabkan kloroplas melakukan fotosintesis,” kata Dr. Yen-Hsun Su.
Sumber: vivanews
smo