Misteri Circle Crop di dunia terjadi sejak tahun 1686



Misteri crop circles seperti terjadi di sawah Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (23/1/2011), memang fenomena baru di Indonesia.

Namun, di luar negeri fenomena itu sudah tercatat sejak lama, bukan dari abad lalu saja. Pada 1686, Prof Robert Polt, LDD menulis dalam peublikasi A Natural History of Staffordshire.

Robert Poll adalah "penjaga" pertama Museum Ashomolean dan profesor kimia di Oxford. Ia mendeskripsikan, bentuknya bukan hanya lingkaran, melainkan area yang rata "terdiri tiga bagian dari lingkaran, lainnya adalah setengah lingkaran, beberapa lagi kuadran."

Bentuk-bentuk itu terbentuk di lahan yang subur dan di padang terbuka. Bukan hanya satu, kadang-kadang bahkan dua dan tiga lingkaran.

Kemudian, pada Juli 1880 dipublikasikan sebuah jurnal ilmiah prestisius, Nature, yang memuat surat dari seorang spectroscopist bernama J Rand Capron. Ia mendeskripsikan temuannya soalpola unik di Inggris bagian selatan.

"Membentuk spot bundar dengan beberapa tangkai yang berdiri sebagai pusatnya, beberapa tangkai ambruk dengan bagian kepala tertata apik membentuk lingkaran di sekitar pusat, dan di luarnya adalah lingkaran tangkai yang utuh."

Capron menduga pola itu disebabkan "angin topan". Ia juga menyisipkan sketsa lingkaran itu, tetapi tidak dimuat oleh Nature.

Setelah itu, lebih banyak lagi info tentang munculnya bentuk-bentuk misterius tersebut dengan pola yang bermacam-macam dan bahkan sangat mengesankan.

Di Inggris, corp circles sering kali muncul di dekat situs-situs purbakala, seperti Stonehenge yang terkenal karena bebatuan raksasa tersusun rapi dan menakjubkan betapa manusia kuno sudah mempunyai teknologi modern untuk membangunnya.

Namun, crop circles juga muncul di Amerika Serikat yang termasuk tidak mempunyai sisa peradaban kuno, kecuali wilayah yang awalnya didiami oleh bangsa Indian kuno.

Kini, di Amerika pula ada kelompok peneliti yang mempelajari fenomena ini secara ilmiah, namanya Burke, Levengood, Talbott (BLT) Research Team.

Mereka mengkoleksi banyak sekali fenomena crop circles, mewawancarai para saksi mata, dan menganalisisnya dari berbagai aspek. Namun, mereka pun belum mempunyai jawaban yang mencukupi. Crop circles masih misteri sampai sekarang.
Sumber: http://www.bltresearch.com
smo