Waspadai rabies pada hewan kurban



Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Wasyianto meminta masyarakat yang akan berkurban untuk mewaspadai serangan penyakit rabies dan cacingan pada hewan kurban.

"Tahun lalu, penyakit yang banyak ditemukan pada hewan kurban, seperti rabies dan cacingan. Untuk itu, pencari hewan kurban diimbau lebih teliti saat membeli," ujarnya di Jepara, Jumat (12/11/2010).

Untuk mencegah masuknya hewan kurban dari luar daerah yang terserang penyakit, katanya, pengawasan diperketat dengan menerjunkan belasan petugas untuk memantau dan sekaligus memeriksa hewan kurban yang masuk. Ia mengatakan, pemantauan difokuskan di tiga titik pantauan, yakni di Pasar Hewan Bangsri, Pasar Hewan Mayong, dan Pasar Hewan Keling.

"Hewan kurban yang berasal dari Kabupaten Boyolali akan diperiksa secara intensif, mengingat pengalaman sebelumnya sering ditemukan sejumlah penyakit yang dibawa oleh hewan ternak dari wilayah tersebut," ujarnya.

Dari belasan petugas yang diterjunkan, katanya, masing-masing kecamatan dijatah satu petugas pemeriksa hewan kurban.

"Khusus untuk Kecamatan Jepara ditempatkan empat petugas pemeriksa," ujarnya.

Pemeriksaan difokuskan pada tiga hal, yakni soal usia, cacat fisik, dan terakhir soal kemungkinan adanya penyakit dalam yang diidap hewan kurban tersebut dengan melihat dari sisi fisik, tekstur, dan kotoran hewan tersebut.

"Jika ketiga hal tersebut ditemukan, maka hewan ternak tersebut tidak layak dijadikan kurban," ujarnya.

Adapun jumlah hewan kurban tahun ini diprediksi mengalami peningkatan, mengingat harga hewan kurban saat ini cenderung stabil.

"Prediksi kami, tahun ini mencapai 8.000 ekor hewan kurban, dibandingkan dengan jumlah tahun lalu hanya 6.000 ekor," ujarnya.
Sumber: kompas.com
smo