Perjalanan otak Einstein mulai pada malam April 17, 1955, ketika Einsten berumur 76 tahun di Princeton Hospital dia mengeluh dadanya terasa sakit. Lalu dia meninggal pagi hari berikutnya dari aneurisma aorta yang pecah. Thomas Harvey, seorang ahli patologi pun ditugaskan di Princeton Hospital, New Jersey, mengotopsi otaknya Einsten selama 7 jam setelah kematiannya dan disimpan. Tetapi karena otopsi pengangkutan otak Einsten dilakukan tanpa izin pihak keluarga lalu hal itu pun menjadi kontrovensi, karena wali surat wasiat Einsten yaitu Otto Nathan, yg menuduh si Harvey mencuri otaknya Einsten. Namun tidak hanya Harvey yang mengambil otak tersebut, ia juga melepaskan sepasang bola mata Einsten dan memberikannya kepada Henry Abrams, dokter mata Einstein.
Harvey pun akhirnya dipecat dari Princeton Hospital karena menolak untuk menyerahkan spesimen berharga. Mungkin karena telah puas mendapatkan otak dari Albert Einsten tersebut, dan akhirnya jabatannya Harvey pun sebagai seorang ahli patologi berakhir.
Harvey pun sempat kabur meninggalkan Princeton, dan otak Einsten pun menghilang selama 23 tahun. Ketika seorang jurnalis Steven Levy menemukan Harvey di Wichita, Kansas dan otak Einsten pun ditemukan di dalam sebuah kotak yg bertuliskan " Costa Cider ". Menurut Harvey sendiri, dia juga tidak sungguh2 untuk mempunyai kemampuan untuk mempelajari otak Einsten, jadi dia mulai mengirimkan bagian2 kecil otak tersebut ke ahli saraf yang berpengalaman. Otaknya Einsten pun dikembalikan ke Princeton, ditempat rahasia yang tersembunyi.
KETERANGAN OTAK EINSTEN
Harvey pun akhirnya dipecat dari Princeton Hospital karena menolak untuk menyerahkan spesimen berharga. Mungkin karena telah puas mendapatkan otak dari Albert Einsten tersebut, dan akhirnya jabatannya Harvey pun sebagai seorang ahli patologi berakhir.
Harvey pun sempat kabur meninggalkan Princeton, dan otak Einsten pun menghilang selama 23 tahun. Ketika seorang jurnalis Steven Levy menemukan Harvey di Wichita, Kansas dan otak Einsten pun ditemukan di dalam sebuah kotak yg bertuliskan " Costa Cider ". Menurut Harvey sendiri, dia juga tidak sungguh2 untuk mempunyai kemampuan untuk mempelajari otak Einsten, jadi dia mulai mengirimkan bagian2 kecil otak tersebut ke ahli saraf yang berpengalaman. Otaknya Einsten pun dikembalikan ke Princeton, ditempat rahasia yang tersembunyi.
KETERANGAN OTAK EINSTEN
Sebuah otak memiliki " neuron2 " (biasanya disebut sebagai sel2 berpikir) dan sel2 " Glial " (yg diduga tidak melakukan aktivitas berpikir, hanya bertindak sebagai sel pendukung bagi neuron). Otak Einsten terlihat seperti biasa saja untuk mata telanjang, dan rata2 beratnya juga sama. Di bawah mikroskop, otak itu memiliki rasio sel glial yg lebih tinggi dibandingkan neuron pada lobus parietal bawah bagian otak melaksanakan penalaran matematis dan spasial. Bagi mata yg terlatih, lobus pariatel bawah tadi 15% lebih besar dari ukuran normal.
Sumber: infounik.com