Hacker Rusia mengaku mencuri Rp. 89,3 miliar



Yevgeny Anikin, pemuda 27 tahun dari Rusia, mengaku bersalah atas pencurian uang 10 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 89,3 miliar dari Royal Bank of Scotland, World Play, pada 2007 dengan menjebol beberapa rekening.

Kantor berita RIA Novosti, Senin (7/2/2011), melaporkan, tim investigasi mengatakan, Yevgeny Anikin adalah anggota jaringan hacker internasional. Modus operansi mereka adalah menggandakan informasi rekening nasabah dan menghabiskan batas penarikan harian sebelum mengambil uang dari anjungan tunai mandiri bank tersebut di seluruh Eropa, Asia, dan Amerika Serikat.

"Saya ingin mengatakan bahwa saya menyesali dan mengakui kesalahan saya," kata Anikin dalam pernyataan terakhirnya di pengadilan Novosibirsk di Siberia, tempat ia didakwa mencuri. Anikin yang ditahan sejak 2009 itu mengaku membeli dua apartemen di Novosibirsk dan sebuah mobil mewah.

Rusia merupakan negara asal beberapa hacker luar biasa di dunia, termasuk seorang pemrogram yang menciptakan ZeuS, software berbahaya dan canggih yang dikenalkan sebagai spyware, dengan modus bersembunyi di komputer untuk menyimpan ketikan kata sandi. Software itu telah membantu pencurian senilai 10 juta dolar Amerika Serikat.

Anikin yang kini berstatus tahanan rumah meminta hakim memberikan keringanan hukuman dengan menyatakan telah membayar kembali uang tersebut kepada perusahaan. RBS Group menjual World Play pada 2010 kepada perusahaan patungan Advent Internasional dan Bain Capital.

Anggota lain jaringan hacker itu divonis hukuman enam tahun penjara oleh pengadilan St Petersburg pada September 2010. Hakim dalam kasus itu, Lyubov Nazarov, mengatakan bahwa vonis dan hukuman akan dijatuhkan pada Senin atau Jumat.
Sumber: ANT, ROUTERS
smo