Rumah robotik memerlukan karya anak bangsa Indonesia



Rumah robot yang pertama di dunia, World Robotic Explorer, yang berlokasi di Thamrin City Jakarta telah diresmikan pembukaannya. Diharapkan, kehadirannya bisa menjadi wadah bagi komunitas robotik di Indonesia.

Sayangnya, sejauh ini, rumah robotik ini memang masih terbatas pada karya luar negeri. "Untuk robot berukuran besar, ada kurang lebih 36 buah. Sayang sekali belum ada robot yang merupakan hasil karya bangsa Indonesia," papar Jully Tjindrawan, pendiri rumah robot ini.

"Saat itu memang kami mendengar ada satu universitas yang memiliki koleksi robot yang bagus, tapi sayang sekali setelah kami tanyakan ternyata robotnya sudah dibongkar. Akhirnya kami tak bisa memamerkannya" kata Jully menjelaskan.

Jully mengharapkan, nantinya akan ada karya anak bangsa yang bisa dipamerkan di rumah robot ini. Ia melihat, kemampuan bangsa Indonesia sudah cukup bagus dalam mengermbangkan robot, terutama dalam sisi kreatifitas dan kecepatan.

"Beberapa kali kita bisa memenangkan kompetisi robotik. Tahun lalu bahkan ada yang berasal dari Bengkalis, daerah yang mungkin tak disangka bisa mengembangkan robot," ungkapnya. Hal tersebut, menurut Jully, menjadi indikator perkembangan robotik di Indonesia.

Kemudian, Jully mengungkapkan, "Kita menanti ya karya bangsa Indonesia. Saya harapkan nantinya karya itu bisa juga dipamerkan di sini. Justru tujuan utama rumah robot ini adalah menampung karya anak bangsa sehingga bisa dilihat."

Dikatakan Jully, para pembuat robot bisa mengirimkan karyanya untuk diseleksi sebelum dipamerkan. "Kita ada tim peneliti. Nanti akan kita lihat dulu sebelum dipamerkan," papar Jully. Ruang rumah robot ini sendiri masih cukup untuk memajang puluhan robot lagi.

Saat ini, beberapa jenis robot yang dipajang antara lain sosok robot Albert Einstein, robot reptil yang bisa menunjukkan proses makannya, serta robot yang bisa memainkan bola. Beberapa robot di World Robotic Explorer bisa dicoba untuk digunakan.
Sumber: kompas.com
smo