Mobil telepati yang unik


[angkor-cambodian+home-made+car-mechanic+Nhean+Phaloek+with+his+angkor+series+333..jpg]

Sebuah mobil berwarna emas menyusuri jalanan di wilayah miskin Phnom Penh, Kamboja, Minggu 29 November 2009. Semua mata memandang mobil tersebut.

Bukan karena kagum dengan kemewahan mobil itu, tetapi karena pemilik sekaligus penciptanya, Nhean Phaloek, mengklaim mobil ciptaannya bisa dioperasikan menggunakan telepati.

“Saya tinggal menjentikkan jari dan pintu mobil akan terbuka,” kata Phaloek, seperti dikutip dari harian Bangkok Post, 29 November 2009. “Contoh lain, saya cukup berpikir membuka pintu mobil, dan pintunya akan segera terbuka,” ucap pria 51 tahun itu saat memamerkan mobil buatannya yang bernama Angkor 333-2010.

Orang-orang yang berkerumun berdecak kagum saat Phaloek mendemonstrasikan trik itu. Sayangnya, ia tidak berkenan mengungkapkan sistem kontrol jarak jauh di balik mobil yang menguras kocek Phaloek sebesar US$5.000 dan 19 bulan kerja keras untuk merakit badan mobil.



Phaloek memimpikan mobil dua tempat duduk itu akan membantu mengembangkan industri otomotif di negara yang masih miskin setelah berpuluh-puluh tahun mengalami konflik.

”Saya sangat senang dan bangga atas mobil ini karena banya orang menganggumi saya dan terus bertanya bagaimana saya bisa membuatnya,” kata Phaloek sambil menyebutkan bahwa kecepatan mobil bisa mencapai 100 kilometer per jam.

Sejumlah warga Kamboja memang membuat sendiri mobil impian mereka. Kong Pharith, mantan guru fisika dan matematika berusia 48 tahun yang juga merakit mobilnya sendiri mengatakan bahwa industri otomotif akan segera berkembang di Kamboja.

“Hasil pekerjaan kami akan memotivasi generasi selanjutnya untuk membuat penemuan baru dan menunjukkan kepada dunia bahwa Kamboja punya kemampuan untuk melakukan sesuatu yang dikira orang tidak bisa kami lakukan,” kata Pharith.

Pharith, yang menjadi pusat perhatian pada 2005 karena menciptakan sepeda bertenaga surya, kini sudah memiliki kendaraan seperti jip berwarna oranye dengan panel-panel surya di atapnya.
Sumber: vivanews.com 
smo