Para arkeolog menemukan bahwa buaya, penyu dan ikan hasil laut telah dikonsumsi oleh manusia purba hampir 2 juta tahun lalu. Menurut sebuah studi, ini adalah bukti tertua yang bisa jadi acuan pola makan seafoood atau hewan yang hidup di laut sebagai diet kaya nutrisi. Terutama untuk otak
"Makanan yang bersumber dari laut penting dikonsumsi rutin, karena mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan asam docosahexaenoic yang berkhasiat untuk pertumbuhan otak manusia," kata penulis dan ahli paleoantropologi, Dr Richmond, seperti dikutip dari laman Times of India.
Dr Richmond menambahkan, "Makanan ini telah lama menjadi makanan diet para leluhur yang diteliti dapat membantu memperbesar ukuran otak.”
Penemuan pola diet seperti ini memang beragam, namun yang paling penting dari studi ini, para peneliti mengetahui bahwa ukuran otak manusia purba meningkat secara dramatis setelah dua juta tahun lalu. Pertumbuhan otak yang besar membutuhkan investasi kalori dan nutrisi tinggi. Karena itu, hidangan seafood juga bermanfaat bagi ibu dan perkembangan janin.
Namun, yang perlu Anda tahu, seiring dengan waktu, kandungan nutrisi pada seafood terancam dengan makin meningkatnya polusi lingkungan, terutama di laut. Maka itu, ada baiknya konsumsi makanan hasil laut dua kali seminggu.
Tapi, tak semua ikan menyerap tinggi merkuri. Ada seafood yang terbilang aman untuk dikonsumsi, karena kemungkinan kecil menyerap merkuri. Antara lain, udang, ikan nila, dan ikan salmon.
Sumber:vivanews.com