Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa alam semesta tercipta lewat proses Big Bang yang terjadi pada 13,7 miliar tahun yang lalu. Bintang dan galaksi tercipta lebih kurang 300 tahun setelah Big Bang. Sementara itu, Matahari tercipta 3,7 miliar tahun yang lalu.
Namun, Profesor Roger Penrose dari Oxford University dan Professor Vahe Gurzadyan dari Yerevan State University di Armenia memiliki pendapat lain. Mereka berpendapat bahwa alam semesta sudah ada sebelum peristiwa Big Bang.
Mereka mengatakan, alam semesta sebenarnya tercipta lewat proses yang disebut siklus aeon, yang berarti masa atau kehidupan. Dalam siklus tersebut, terjadi peristiwa-peristiwa alam yang akan berujung pada berakhirnya sebuah aeon dan dimulainya aeon baru.
Pendapat tersebut dilontarkan setelah kedua ilmuwan melihat citra yang ditampilkan Wilkinson Microwave Anisotophy Probe di CMB. Para ilmuwan menemukan 12 contoh lingkaran konsentris yang memiliki lima "cincin" yang bisa menjadi petunjuk adanya lima peristiwa masif dalam sejarah.
Mereka percaya, cincin itu menunjukkan radiasi gelombang yang berasal dari peristiwa alam supermasif dari aeon sebelum Big Bang terakhir (13,7 miliar tahun lalu). Dengan demikian, mereka mengungkapkan bahwa siklus aeon didominasi oleh peristiwa alam supermasif tersebut.
Pendapat kedua ilmuwan dinamai "Conformal Cyclic Cosmology". Dalam peristiwa alam supermasif yang terjadi, black hole akan "memakan" seluruh materi yang ada di dunia. Ketika semuanya telah termakan, hal yang tersisa hanyalah energi, sesuatu yang memicu terjadinya Big Bang berikutnya dan aeon atau masa kehidupan baru.
"Saya mengatakan, aeon kita sekarang adalah semacam proses suksesi bahwa suatu masa yang dimaknai sebagai masa depan di aeon sebelumnya sebenarnya adalah Big Bang di aeon kita," kata Penrose seperti dilansir BBC. Pendapat kedua ilmuwan itu dipublikasikan dalam laman arXiv.org.
Sumber: dailymail.uk.us